Minggu, 19 Maret 2017

Setiap Manusia Mempunyai Jin Pendamping (Qorin)

Benarkah Setiap Manusia Mempunyai Jin Pendamping (Qorin) ?. Mungkin ada yang pernah mendengar tentang hal itu. biasanya ketika seseorang kerasukan dan mengaku dirinya adalah sosok orang yg telah meninggal, itu bukanlah setan, melainkan sosok yang merasuk ke dalam tubuhnya itu adalah sahabat almarhum/almarhumah yang tidak lain adalah Qorin atau jin pendamping yang selalu mendampinginya sewaktu hidup. Jadi ia tahu betul apa yang dilakukan almarhum/almarhumah sewaktu hidup.

Setiap Manusia Mempunyai Jin Pendamping (Qorin)

Siapakah Qarin itu sebenarnya?? apakah ia jin pendamping yang baik atau jahat bagi orang yang di dampinginya?? mengapa qarin tidak meninggal menyusul orang yang didampinginya ke alam baka (kekal)?? secara bahasa”qarin” berarti teman atau pasangan.karena itu qarin sering di artikan sebagai teman yang selalu mendampingi kita kapan saja kita berada.

Layaknya teman , ada yang baik dan ada yang buruk. Begitu juga dengan qarin, ia kadang memiliki pengaruh baik pada kita kadang juga memiliki pengaruh buruk pada kita. Tetapi pengaruh kita sebagai manusia lebih tinggi dibandingkan pengaruh qarin terhadap kita.

Qarin sudah ada sejak kita lahir. Karena itu , ada yang mengistilahkan qarin itu pasangan kembar kita. Hanya saja ia bentuknya ghaib dan tak terlihat. Sebagai pasangan yang selalu mengikuti kita kemana saja, sudah pasti ia tahu betul apa yang kita kerjakan semasa hidup. Seingga qarin bisa menyampaikan keinginan2 yg ingin di sampaikan alkmarhum/almarhumah saat ihdupnya yang belum sempat terucap.

Keberadaan qarin dlm tubuh kita di pertegas oleh hadist nabi riwayat Abdulah bin mas' ud. Dalam hadist tsb di sebutkan bahwa rasullulah bersabda “ tidak ada seorangpun diantara kalian yang tidak di tunjuknya jin pendamping (Qarin) “.” para sahabat bertanya”. “termasuk anda, ya Rosulullah??”

“ya” Jawab nabi. “Hanya saja aku mendapat pertolongan Allah, sehingga jin pendampingku masuk islam, dan ia tidak pernah mengajak ku kecuali yang baik-baik”

Konon jin (Qarin) yang mendampingi nabi itu bernama Habib al-Huda dan ia beragama islam. Disinyalir jin nabi ini masih hidup hingga sekarang. Dan tinggal di baqi'. Disana ia memiliki majelis dakwah, yang kerap kali di datangi oleh jin-jin lainnya yang beragama islam. Jadi layaknya manusia , jin juga memiliki tempat untuk belajar dan mengajar.


Dalam al-quran sendiri perkataan qarin disebutkan dalam surat Zukhruf (43) : 36, barang siapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah (AL-QUR'AN), kami adakan bagionya setan (yang menyesatkan), maka setan itulah yang menjadi qarin, dan sesungguhnya merka benar-benar menghalangi mereka dari jalan dan mereka menyangka bahwa mereka mendapatkan petunjuk.

Menurut Prof. Dr. Quraish Shihab dalam tafsir Al-Mishbah, penggunaan bentuk tunggal bagi kata qarin dalam ayat di atas mengisyaratkan bahwa setiap orang yang enggan mengikuti tuntunan agama akan memiliki qarin. Ini terjadi bagi perorangan, bukannya sekelompok yang memperoleh satu qarin secara bersama-sama.

Artinya dalam setiap tubuh manusia pasti ada qarinnya. Ia akan mempengaruhi orang yang di dampinginya itu kepada jalan yang sesat. Bagi yang tidak memiliki iman, akan tersesat. Sebaliknya, bagi seseorang yang beriman maka akan dapat menepis godaan qarinnya.

Kata qarin juga disebut dalam surat Qaf (50) ayat 27. “ Dan yang menyertai dia berkata (pula) “Ya Tuhan Kami ,aku tidak menyesatkannya tetapi dialah yang berada dalam kesesatan.”

Menurut Quraish shihab , surat Qaf (50) ayat 23, membicarakan tentang keadaan orang-orang kafir di hari kiamat yang telah menjadi korban godaan qarin. Qarin itu mempertunjukan kepada Allah tentang orang yang telah berhasil di godanya yaitu seperti orang kafir, dan ia pantas disiksa di neraka.

Allah pun lalu melemparkan orang-orang kafir itu kepada neraka seperti yang terlukis dalam ayat berikutnya dari surat Qaf ayat 24, “Allah berfirman :” Lemparkanlah olehmu berdua ke dalam neraka semua orang yang sangat ingkar dan keras kepala”

Tetapi Qarin sendiri tak pernah mau bertanggung jawab atas dosa yang dipikul manusia atau siksaan yang diterima oleh orang yang sesat sehingga di masukan ke neraka.. ini terlihat dari penjelasan ayat berikutnya dari surat Qaf ayat 27 tersebut. Qarin mengelak bahwa itu bukan merupakan perbuatannya.

Seperti halnya manusia , qarin juga ada yang beragama islam, ateis, kristen dan yahudi. Konon qarin yang non muslim ini bertengger di bahu kiri pada orang yang di dampinginya.Sebaliknya Qarin yang Muslim berasa di bahu kanan, Dia selalu membantunya untuk taat kepada Allah. Jika kita lupa shalat, dia mengingatkan dan membangunkan kita. Dia tidak pernah meninggalkan orang yang di dampinginya kecuali ia sedang menggauli istrinya. Ketika sang suami isteri sudah masuk kamar dan pintu di tutup, maka qarin pun dengan sekejap sudah berada di mekkah untuk shalat disana dan balik lagi dengan sekejap ke rumah muslim tersebut.
 
Tidak seperti manusia , qarin tidak dapat mati hingga hari kiamat. Sebab ia merupakan bangsa jin. Seperti bangsa jin lainnya, ia pun tidak bisa mati kecuali saat datangnya hari kiamat. Maka dari itu, ketika yang di dampinginya meninggal, qarin kerap kali menampakkan wujudnya seperti diri org yang dulu di dampinginya.

Biasanya qarin itu berperilaku persis seperti orang yang di dampinginya. Jika orang yang di dampinginya adalah orang yang saleh maka ia akan berperilaku persis seperti orang itu, meskipun orang itu sudah meninggal. Karena itu kerap kali kita mendengar kisah-kisah tentang orang saleh yanng sudah meninggal dunia, tetapi kita masih melihat nya sedang mengaji di masjid, beribadah dan sebagainya.

Sebagian orang menilai itu karena karomahnya.padahal itu adalah qarin yang dulu mendampinginya ia akan persis melakonkan perilaku orang yang di dampinginya saat masih hidup.

Dalil tentang Adanya Jin Pendamping

Ibn Mas’ud menceritakan, Rasululloh Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, bersabda yang artinya: “Tidaklah salah seorang dari kalian melainkan ada pendampingnya dari golongan jin.” Mereka bertanya, “Juga padamu, ya Rasulullah?” “Ya, juga bagiku, hanya saja aku telah mendapat perlindungan dari Allah sehingga aku selamat. Ia tidak memerintahkan aku kecuali kebaikan.” (HR Muslim).

Ath-Thabarani mengisahkan riwayat dari Syuraik bin Thariq. Ia berkata, Rasululloh Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda, yang artinya: “Tidak ada seseorang di antara kalian melainkan ada baginya seorang setan.” Mereka bertanya, “Juga bagimu, ya Rasulullah?” “Ya, juga bagiku, tetapi Allah melindungiku sehingga aku selamat .”(HR. Ibnu Hibban).

Ibn Mas’ud meriwayatkan, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda, yang artinya: “Setiap anak Adam mempunyai kelompok, dan bagi malaikat ada kelompok dengan anak Adam. Kelompok setan mengajak kepada kejahatan dan mendustakan yang hak, adapun kelompok malaikat mengajak kepada kebaikan dan membenarkan yang hak. Barang siapa yang mendapatkan yang demikian itu, maka ketahuilah bahwa itu dari Allah dan pujilah Allah, dan barang siapa yang mendapatkan selain itu, maka mintalah perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk, kemudian ia membaca asy-syaithanu ya’idukumul-faqra wa ya’murukum bil-fahsya’.” (HR. Tirmizi).

Sa’id al-Jariri mengomentari ayat yang berbunyi, “Barang siapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah (Alquran), kami adakan baginya setan.” (QS. Az-Zukhruf: 36). Ia berkomentar, “Telah sampai berita kepada kami bahwa orang kafir apabila dibangkitkan pada hari kiamat, setan akan mendorong dengan tangannya, hingga ia tidak bisa melawannya, sampai Alloh menempatkannya di api neraka, dan ketika itu ia berkata, ‘Aduhai, semoga (jarak) antaraku dan kamu seperti jarak antara timur dan barat.’ (QS. Az-Zukhruf: 38). Sementara, orang mukmin akan diwakilkan padanya malaikat sampai ia diadili di antara manusia dan menempatkannya dalam surga.

Abadullah Bin Mas’ud mengatakan bahwa : Rasulullah saw bersabda; “Tidak ada seorangpun diantara kalian yang tidak ditunjuk untuknya Jin pendamping (Qarin)”. Para sahabat bertanya; “Termasuk anda ya Rasulullah ?, “Ya” jawab Nabi, Hanya saja aku mendapat pertolongan Allah, sehingga Jin pendampingku masuk Islam, dan dia tidak pernah mengajakku kecuali yang baik-baik”.

Jin pendamping (Qarin) Rasulullah saw, adalah bernama Habib al-Huda, beragama Islam dan menurut para ulama sampai sekarang beliau masih hidup, beliau tinggal di Baqi’. Di Baqi’, beliau mempunyai majelis pengajaran tafsir dan hadis-hadis Rasulullah saw yang didatangi oleh jin-jin muslim. Hal ini bisa saja terjadi sebab umur rata2 Jin panjang bisa mencapai ratusan dan ribuan tahun.

Bagi orang kita orang awam akan timbul pertanyaan : Apakah Jin pendamping muslim itu juga pasti muslim ..?, jawabnya tidak mesti. Kadang-kadang Jin pendamping seorang muslim itu adalah jin muslim, tetapi ada juga jin kafir, ateis, penyembah berhalah, kristen, yahudi. Jin pendamping (qarin) yang non muslim ini, bertengger dibahu kiri pada orang yang didampinginya, dan dia adalah pendukung kejahatan. Tetapi pengaruh manusia terhadap jin lebih besar ketimbang pengaruh jin terhadap manusia.

Jin Pedamping yang muslim, sangat mencintai orang muslim yang didampinginya dalam derajat yang tidak dapat dibayangkan oleh manusia. Dia melindungi manusia yang didampinginya dari berbagai bahaya, dan membantu untuk melaksanakan ketaatan kepada Allah. Ketika anda lupa sholat dia membantu mengingatkan dan membangunkan anda. Dia tidak pernah meninggalkan orang muslim yang didampinginya kecuali orang tsb sedang menggauli istrinya. Ketika sang suami isteri sudah masuk kamar dan pintu ditutup, maka Qarin dengan sekejap sudah berada di Mekkah untuk sholat disana, dan balik lagi dalam waktu sekejap kerumah orang muslim tersebut.

Untuk Melindungi Diri dari Jin Qorin maka Banyaklah berdzikir dan memohon perlindungan kepada Allah. Jika kita sungguh-sungguh melakukan hal ini, insyaaAllah, akan datang perlindungan dari Yang Maha Kuasa..

Catatan : Para ulama berbeda pendapat tentang Qorin, ada yang membenarkan dan ada juga yang tidak,.jadi dua duanya benar,.yang salah adalah yang gak percaya akan adanya makhluk gaib.

Jumat, 17 Maret 2017

Kisah Taubatnya (Cicit) Anak Cucu Iblis Menjadi Jin Muslim

Kisah Taubatnya (Cicit) Anak Cucu Iblis Menjadi Jin Muslim


Kita sering dengar kisah orang yang bertaubat, ada yang berasal dari raja yang zalim kemudian bertaubat.ada juga yang berasal dari kepala perampok kemudian bertabat dan akhirnya berkat amalannya diangkat menjadi WALIYULLAH.
 
Tapi kisah ini agak unik sedikit karena ini adalah kisah cicit (anaknya cucu) Iblis laknatullah yang bertaubat kembali ke jalan islam. Kisah yang saya petik dari kitab karangan Imam As, Sayuti ini saya kira baik untuk dijadikan renungan bersama, inilah kisahnya:
 
Al-Uqaili (Salah seorang penghafal hadis, penulis kitab adh-Dhu a’fa)
Dalam sebuah kitab karangannya, Al-Uqaili meriwayatkan .Abu Nu’aim dan Al-Baihaqi, dari Umar:
Dia mengatakan “Ketika kami sedang duduk bersama Rasulullah saw di suatu tempat di gunung Thimamah, tiba-tiba muncul seorang pria tua sambil memegang tongkat.Dia kemudian mengucapkan salam kepada Rasulullah saw:
 
“Siapa engkau tanya nabi,
‘Aku Hammah bin Hayim bin Luqais bin Iblis, jawabnya “
“Engkau dan iblis berjarak dua tua, berapa lama waktu yang engkau lalui antara dua jarak itu?
“Usia dunia ini sudah punah kecuali tinggal sedikit saja lagi, pada malam ketika Qabil membunuh Habil, aku masih anak-anak namun aku sudah bisa disuruh merusak makanan dan memutuskan hubungan rasial”
 
Nabi bersabda, “alangkah buruknya perbuatan orang tua yang dikutuk dan anak muda yang diajarnya”
 
“Janganlah sebutkan lagi hal itu karena aku sudah bertaubat kepada Allah.Aku pernah bersama Nuh di masjidnya dan beberapa orang yang beriman dari kaumnya.Aku terus-menerus mencela caranya menyampaikan dakwah kepada kaumnya sampai dia menangis dan aku juga turut menangis.
 
Aku termasuk orang yang menyesal atas perbuatan itu dan aku berlindung kepada Allah agar tidak termasuk orang -orang yang jahil.
 
Aku katakan pada Nuh, Wahai Nuh aku termasuk orang yang bersekongkol dengan pembunuhan yang dilakukan Qabil yang menumpahkan darah orang yang berbahagia dan mati syahid dari anak Adam.Apakah menurutmu, taubatku masih di terima?
 
Nuh menjawab, “Wahai Hammah, berhasratlah terhadap kebaikan dan lakukanlah itu sebelum muncul penyesalan dan kerugian.Sesungguhnya aku telah membaca apa yang diturunkan Allah kepadaku bahwa tak seorang hambapun yang bertaubat kepada Allah melainkan Allah akan menerima taubatnya.Kerana itu ambillah wudhuk dan bersujudlah dua kali .
 
Akupun terus melaksanakan apa yang diperintahkan kepadaku, ketika aku sedang sujud diserukan kepadaku. “Angkatlah kepalamu karena taubat bagimu sudah turun dari langit”
Maka akupun selalu bersujud kepada Allah.
 
Aku juga sempat bersana nabi Hud bersama mereka yang beriman kepadanya, aku juga mencela caranya menyampaikan dakwah sehingga dia dan aku turut menangis, Aku sering bertemu nabi Ya’kub dan aku juga bertemu Yusuf di tempat orang- orang awam yang buta huruf.Aku bertemu Ilyas di lembah. Aku bertemu Musa bin Imran dan beliau mengajarkan Taurat kepadaku, sambil berkata. “jika engkau sempat bertemu Isa Putera Maryam, sampaikan salamku kepadanya.
 
Lalu ketika aku bertemu isa aku sampaikan salam Musa kepadanya.
kemudian Yesus berkata kepadaku, “Jika engkau bertemu Muhammad, sampaikan salamku kepadanya. ‘
 
Setelah mendengar kisah tersebut, Rasulullah saw memandang kearah yang jauh, lalu menangis sambil bersabda “Salam atas Isa selagi dunia masih ada, dan salam atasmu wahai Hammah diatas amanah yang telah engkau sampaikan.”
 
“Wahai Rasulullah, lakukanlah sebagaimana yang dilakukan oleh Musa bin Imran kepadaku, beliau sudah mengajarkan ku Taurat.”
 
Maka Rasulullah s.a.w. membacakan kepadanya surah Al-Waqiah, Al-Mursalat, An-Naba ‘, At-Takwir dan Mu’ awwid-zatain serta Qulhuallahu ahad.Kemudian bersabda “Sampaikan kepadaku apa keperluanmu wahai Hammah sebelum engkau meninggalkan kami”
 
Umar berkata, lalu Rasulullah menghentikan kisahnya, sehingga aku tidak tahu apakah jin itu masih hidup atau sudah mati.
……………….
Semoga kisah ini bermanfaat untuk kita semua…….. salam damai